pdoatg - Bahasa Roh
 

Beranda
Jadwal Pertemuan
Pengajaran
=> Allah
=> Yesus Kristus
=> Baptisan Air
=> Baptisan Roh Kudus
=> Perjamuan Tuhan
=> Bahasa Roh
=> Apakah Mujizat Itu?
=> Apakah Mujizat Kesembuhan Illahi Itu?
Artikel
Renungan
Tulisan-Tulisan (Dari Sumber Lain)
Pengurus
Hubungi
Kontak
Buku Tamu

BAHASA ROH

 

Pembahasan tentang bahasa roh seringkali menimbulkan perdebatan sengit. Masing-masing kelompok mengemukakan pendapatnya dan masing-masing kelompok pula merasa bahwa pendapatnya sajalah yang mereka anggap paling benar. Entah atas dasar apa sehingga mereka bisa berbeda pandangan tentang bahasa roh. Jika sumber tentang bahasa roh adalah Alkitab atau Firman Allah, maka segala sesuatu yang mengenai bahasa roh haruslah berdasarkan Firman Tuhan. Tinggalkan dulu ide-ide atau pemikiran kita yang rumit, atau tinggalkan dulu penafsiran-penafsiran yang terlalu berat yang malah akan membuat kita semakin tidak mengerti, mulailah dengan penafsiran yang sederhana terlebih dahulu, karena jika melalui cara ini sudah ditemukan maknanya, maka apa gunanya menggunakan lagi penafsiran yang rumit. Penafsiran yang terlalu rumit dan terlalu luas hanya akan membuat celah bagi kita untuk memasukkan ide-ide atau pendapat kita sendiri, padahal pendapat Allahlah yang harus kita utamakan. Berikut salah satu informasi atau kronologis hadirnya Roh Kudus sehingga memampukan orang percaya yang kepenuhan Roh Kudus untuk berkata-kata dalam bahasa roh, bacalah dengan teliti dan seksama :


Kisah Para Rasul 2:1-11

Saudara bisa membacanya dengan sangat teliti, direnungkan sejenak, baca lagi, renungkan lagi dan cobalah membuat kesimpulan berdasarkan ayat-ayat tersebut, ambil pelajaran yang Rasul Lukas sampaikan, dan jangan lupa berdoa, minta pertolongan dan hikmat Tuhan, supaya Saudara paham betul apa itu bahasa roh :

2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. 2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. 2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. 2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. 2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? 2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: 2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, 2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, 2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."


Sekarang marilah kita mencoba melihat kembali apa itu bahasa roh?

Ayat 1 pasal 2 mengatakan bahwa,"Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat", mungkin hari Pentakosta adalah sebuah perayaan yang sudah setiap tahunnya mereka rayakan, sehingga mereka mengadakan sebuah pertemuan seperti yang biasa mereka lakukan, untuk berdoa ataupun bernyanyi, bisa dikatakan juga mereka sedang mengadakan kebaktian datangnya hari Pentakosta. Hal ini ini mereka lakukan pada satu tempat, mungkin sebuah rumah dengan ruangan yang cukup menampung banyak orang.

 
Yang perlu diingat :

  1. Mereka mengadakan pertemuan rutin untuk merayakan hari Pentakosta
  2. Mereka tidak pernah berpikir akan kepenuhan Roh Kudus.

 
Ayat 2 pasal 2 "Tiba-tiba turunlah dari langit.....", kata "tiba-tiba" menunjukkan bahwa kejadian itu datang tanpa terduga, tanpa direncanakan terlebih dahulu atau suatu kejadian yeng belum pernah mereka alami sebelumnya sehingga tidak ada dalam pikiran mereka sebelumnya. Dalam ayat ini pun kita bisa melihat bahwa tidak ada satu pun dari mereka yang meminta agar dipenuhi Roh Kudus, dari sini kita dapat belajar bahwa hal itu terjadi hanya atas kehendak Allah.


Yang perlu diingat :
Kata "tiba-tiba" = tanpa terduga, atau tidak pernah direncanakan.

Setelah secara tiba-tiba Roh Kudus turun dari langit dan memenuhi orang-orang percaya ditempat itu,"lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.". Oleh kuasa Roh Kudus mereka mulai berkata-kata, dan perkataan-perkataan yang mereka ucapkan berasal dari Roh Kudus. Roh Kudus memakai orang-orang percaya untuk mengatakan maksudNya. Lidah mereka dikuasai sepenuhnya oleh Roh Kudus.

 
Yang dapat kita jadikan pelajaran :

  1. Kata-kata yang diucapkan berasal dari Roh Kudus yang tak pernah mereka pelajari sebelumnya.
  2. Roh Kudus yang mengendalikan lidah mereka untuk berkata-kata.

 
Ayat 6 pasal 2 “…..masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.”, ternyata mereka mengucapkan kata-kata dalam bahasa yang dikenal oleh manusia atau bahasa yang dipakai oleh orang-orang pada masa itu untuk berkomunikasi, bukan kata-kata yang aneh-aneh atau tidak dimengerti oleh masyarakat. Hal ini ditegaskan lagi pada ayat 8, “yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita”, ada sekitar 17 tempat asal mereka, jika masing-masing tempat itu memiliki atau berbeda bahasa yang digunakan berarti ada sekitar 17 macam bahasa yang berbeda, dan ke-17 bahasa ini adalah bahasa yang mereka pakai sehari-hari dinegeri asal mereka atau mungkin ada juga beberapa dari pendatang itu masih menggunakan bahasa dari negeri asal mereka untuk berkomunikasi dengan orang yang berasal dari negeri yang sama.


Penegasan :
Kata-kata yang diucapkan dalam bahasa roh/bahasa-bahasa lain itu adalah bahasa yang dapat dimengerti bukan serangkaian kata-kata yang tidak dapat dimengerti.


Ilustrasi sederhana :

Misalnya seorang misionaris yang berasal dari Indonesia yang hanya mengerti bahasa Indonesia saja, tetapi misionaris ini satu-satunya orang yang mau dikirim atau diutus sebagai misionaris ke daerah Afrika. Namun sesampainya di Afrika, misionaris ini dapat dengan fasihnya menyampaikan Injil Tuhan dalam bahasa Afrika. Rupanya Allah berkenan kepadanya dan memperlengkapi misionaris itu sehingga ia dimampukan Allah untuk dapat berbicara memakai bahasa Afrika. Misionaris ini tidak pernah belajar ataupun mendengar bahasa yang di pakai di Afrika, tetapi oleh Kuasa Allah, misionaris ini dapat dengan mudah berkomunikasi memakai bahasa Afrika. Inilah bahasa roh, bahasa yang dimampukan Allah terhadap seseorang dengan tujuan supaya maksud atau kehendak Allah dapat dimengerti oleh banyak orang dengan berbagai bahasanya, ayat 11,”kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."


Kesimpulan :

  1. Kepenuhan Roh terjadi oleh hanya kehendak Allah.
  2. Bahasa roh adalah bahasa yang dimampukan Allah terhadap seseorang untuk dapat mengucapkannya, tanpa melalui proses pembelajaran, dan oleh karena tanpa melalui proses  pembelajaran, maka bahasa roh pun tidak dapat diajarkan kepada orang lain, ini murni, atau benar-benar atas kehendak Allah, maka istilah yang tepat bukanlah “bisa berbahasa roh”, melainkan “dimampukan Allah untuk berbicara dalam bahasa roh/bahasa-bahasa lain.

 

BAHASA APA YANG DIPAKAI MALAIKAT UNTUK BERBICARA KEPADA MANUSIA? DAN BAHASA APA YANG DIPAKAI MANUSIA UNTUK BERBICARA KEPADA MALAIKAT?


Dalam Kitab Perjanjian Lama ada kurang lebih tiga puluh ayat yang menunjukkan bagaimana dan dengan bahasa apa malaikat Tuhan itu berkata-kata. Dari ketiga puluh ayat itu dapatlah kita melihat adanya percakapan antara manusia dengan malaikat. Malaikat sebagai utusan Allah kerapkali menjumpai manusia untuk menyampaikan berita dari Allah. Dari ayat-ayat tersebut nampak adanya komunikasi yang sangat baik antara malaikat dengan manusia. Karena sebelumnya Allah mengetahui dan mengerti bahwa yang akan menerima firmanNya adalah manusia, maka supaya manusia dapat mendengarkan dan mengerti berita yang dibawakan malaikatNya, sehingga tentu saja cara penyampaiannya adalah dengan menggunakan bahasa yang dimengerti manusia, bukan bahasa yang sulit ataupun bahasa asing yang akan sulit dipahami manusia, bisa dipastikan bahwa bahasa yang disampaikan adalah sama dengan bahasa yang dipakai oleh orang yang akan menerima berita itu. Jika pada waktu itu, berita yang akan disampaikan Allah melalui malaikatnya adalah orang Indonesia maka sudah barang tentu bahwa bahasa pengantarnya adalah bahasa Indonesia. Ini adalah satu petunjuk bagi kita bahwa bahasa yang dipakai malaikat itu adalah bahasa yang dimengerti manusia, yang sesuai dengan ejaan dan tata bahasa yang berlaku pada waktu itu.

Dalam Kitab Perjanjian Baru tercatat juga adanya komunikasi antara manusia dengan malaikat. Sama dengan yang terjadi dalam Kitab Perjanjian Lama bahwasannya malaikat menjumpai manusia dengan maksud menyampaikan berita dari Allah.

Jadi didalam Kitab PL dan Kitab PB kita dapat melihat bahwa bahasa yang dipakai oleh malaikat adalah bahasa manusia juga dengan maksud agar terjadi komunikasi yang baik, sehingga maksud dari Allah dapat diterima seluruhnya oleh manusia.

 
APA SEBENARNYA YANG TERJADI KETIKA ORANG DIMAMPUKAN ALLAH BERBICARA DALAM BAHASA ROH?

Pada saat orang berbicara dalam bahasa roh, maka yang terjadi adalah ada kuasa yang menguasai dirinya, mendorong dirinya, untuk mengeluarkan kata-kata sebagaimana yang diilhamkan oleh Roh Kudus untuk diucapkan, jika ilham Roh Kudus tidak ada, maka orang itu tidak berbicara dalam bahasa roh. Kata-kata yang terdengar adalah suatu bunyi yang jelas, berbentuk kata/kalimat dalam bahasa tertentu (yang dipakai manusia) atau sesuai dengan bahasa pendengar/jemaat didaerah dimana orang tersebut dipakai Allah untuk menyampaikan kata-kataNya. Dengan tujuan agar jemaat mengerti maksud dan tujuan Allah melalui bahasa roh. Bahasa roh tidak mungkin bahasa yang tidak teratur apalagi tidak mangandung makna, atau hanya terdiri dari beberapa suku kata atau hanya satu suku kata yang terucap secara berulang-ulang, karena kalau memang demikian adanya, maka kata/suku kata yang tidak membentuk kata/kalimat akan menjadi bahasa yang kacau balau, sukar dimengerti maksudnya dan akan menjadi sia-sia saja. Karena tidak akan ada orang yang bisa memahaminya. Allah menginginkan keteraturan, maka jika ia memakai lidah mulut seseorang untuk menyampaikan maksudNya, maka hal itu terjadi dalam suatu keteraturan. Kata-kata/kalimat yang teratur, lengkap dengan ejaan yang baik, dan menurut tata bahasa yang baik akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti pendengar-pendengarnya. Tidak ada petunjuk dalam Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa bahasa roh adalah sekumpulan/hanya satu suku kata yang diucapkan berulang-ulang seperti yang terjadi pada gereja-gereja pantekosta sekarang ini. Penulis telah mengikuti beberapa kebaktian ditempat yang berbeda, disana terlihat bahwa pada waktu penyembahan, Worship Leader dan Singer, bahkan Pendetanya dengan fasihnya mengucapkan suku kata-suku kata tertentu secara berulang-ulang yang mereka anggap sebagai bahasa roh. Mereka mengucapkan ini :

Si di di di di …………………………. (berulang-ulang, bisa lebih dari 15 kali, adakah artinya?)
Sa na na na na …………… na ho na ho ……… (berulang-ualng, bisa lebih dari 15 kali, adakah artinya?)

Ini adalah dua contoh suku kata-suku kata yang kerapkali diucapkan oleh mereka pada setiap kebaktian yang mereka anggap sebagai bahasa roh. Penulis katakan ini bukan bahasa roh, atau kalau boleh mengutip kata-kata dari Prof. Dr. H. L. Senduk (Pendiri Gereja Bethel Indonesia), beliau mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Karunia-Karunia Rohulkudus 1”, halaman 21-22, sebagai berikut :

Karunia lidah asing adalah kenyataan Ilham Rohulkudus dalam roh seorang anak Tuhan. Inipun dapat ditiru oleh manusia dan Setan. Kami nampak dalam pergerakan Pantekosta diseluruh dunia, terdapat banyak gejala tiruan lidah asing. Ini terjadi dikalangan orang Pantekosta tradisional. Dari kecil sampai tua sudah mendengar dan mengetahui tentang karunia lidah asing. Kalau tidak berkata-kata dengan lidah asing, rasanya kurang sreg, kurang tulen Pantekosta. Sebab itu lebih baik turut arus saja. Asbun=asal bunyi. Wah, Pendeta merasa senang, tetapi Tuhan Rohulkudus berdukacita. (Efesus 4:30) Sudah tentu orang-orang yang suka tiru-tiru lidah asing itu buah-buah kehidupannya bertentangan dengan Firman Tuhan. Sombong, dengki, cemburu, tidak jujur, malas, benci, lekas marah, kikir, terikat dengan rokok, tuak, minuman keras, porno dan sebagainya.

Begitu pula meniru mengartikan makna lidah asing, makna visiun atau mimpi yang sama sekali menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan. Segala kenyataan tiruan ini tidak meneguhkan Iman Sidang Jemaat, malah mempermalukan Nama Tuhan karena celaan orang. Jemaat itu tetap kecil, kering dan mati, tidak bertumbuh dan berkembang.

Lebih kacau lagi kalau Setan memakai seorang untuk berkata-kata dengan “lidah asing” (jadi kesurupan roh iblis). Perkataan-perkataan kacau yang mengerikan diucapkan dan sering terjadi juga bahwa orang itu betul-betul menjadi gila, oleh karena roh Iblis telah mengikat dan menguasai seluruh jiwanya!. Waspadalah. Jangan paksakan diri dan jangan tiru-tiru. Tetap mengikut dan melayani Tuhan dengan rendah hati dan setia. Serahkan diri kepada Tuhan dan berpegang teguh kepada FirmanNya, maka Ia akan memenuhi janjiNya kepadamu. (Kisah Rasul 10:44-46) Semua dibawah kolong langit ini ada masa dan ketikanya. (Alkhatib 3:1) Jangan memaksakan diri dan jangan mau dipaksakan oleh siapa pun juga!.

Kesimpulan daripada apa yang telah diterangkan di atas ini, kamu mau tambahkan apa yang Tuhan Yesus sendiri telah katakan: “tiap pohon yang baik akan mengeluarkan buah yang baik dan tiap pohon  yang jahat akan mengeluarkan buah yang jahat pula. Dari pada buah-buah hidup kamu akan mengenal mana yang benar dan mana yang tiruan (palsu)”. Matius 7:15-20.

 

 

Penulis :
Puji Raharjo, Dip.Th.


 
Today, there have been 39815 visitors (51991 hits) on this page!
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free